Mentan Instruksikan Dirjen Hortikultura Dukung Anggaran 20.000 Ha Bawang Putih

By Admin

Foto/B2B   

nusakini.com - Kementerian Pertanian (Kemntan) akan mengembangkan 20.000 hektar lahan bawang putih di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menginstruksikan Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono menyiapkan anggaran untuk mendukung benih dan pupuk bagi petani bawang putih sehingga Indonesia mampu swasembada bawang putih pada 2019, dan Temanggung ditargetkan pasok 30% kebutuhan nasional.

"Sekarang baru 304 hektar, saya minta Dirjen Hortikultura untuk menambah anggaran bawang putih untuk Temanggung. Tolong dihitung lagi pak Dirjen supaya bisa mencapai luas 10 ribu hektar lalu 20 ribu hektar pada 2019. Insya Allah kita bisa menyelesaikan 30 persen kebutuhan nasional dari bawang putih Temanggung," kata Mentan ke Dirjen Spudnik Sujono yang berdiri di dekatnya saat berbincang dengan wartawan usai panen di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. 

Mentan mengharapkan dukungan Bupati Bambang Sukarno dan pihak terkait di Kabupaten Temanggung untuk mendukung target 20.000 hektar lahan bawang putih pada 2019. 

Dia mengaku berkoordinasi dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menperindag Enggartiasto Lukita dan Kepala Staf Kantor Kepresidenan RI Teten Masduki sebelum bertolak ke lokasi panen bawang putih, dan ketiganya mengingatkan tentang harapan Presiden Joko Widodo agar Indonesia segera menghentikan impor bawang putih. 

"Kepentingan petani bawang putih harus dilindungi, negara harus hadir, tidak boleh dibiarkan karena hanya melindungi kepentingan segelintir orang tapi mengorbankan nasib dan masa depan ribuan petani bawang putih. Ini episode berikutnya Mentan untuk bertarung membela petani bawang putih," kata Mentan. 

Dia juga meminta Dirjen Spudnik mengembangkan zona produksi bawang putih di Sumatera Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti halnya bawang merah dan cabai yang berhasil dilakukan oleh Ditjen Hortikultura sejak 2016 sehingga sentra produksi tersebut dapat menjadi penyanggah kebutuhan konsumen di luar Jawa.(p/mk)